Dinas Kesehatan Provinsi NTB bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Puskesmas serta Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang terdiri dari dokter spesialis, dokter, dokter gigi, perawat, analis laboratorium dan ahli gizi melakukan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) di Desa Pekat Kabupaten Dompu pada tanggal 18 s/d 21 September 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat di daerah sangat terpencil. Adapun pelayanan yang diberikan saat melaksanaan PKB meliputi pemeriksaan kesehatan/pengobatan umum berupa pemeriksaan kolesterol, gula darah dan asam urat yang diikuti sekitar 300 pasien.
Salah satu tantangan pembangunan kesehatan saat ini adalah pelayanan kesehatan yang bermutu, terutama pada pelayanan kesehatan tingkat primer yang tidak lepas dari peran klinik, sebagai salah satu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Demi meningkatkan akreditasi dan mutu klinik di NTB, Dinas Kesehatan Provinsi NTB melalui Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan Lokakarya Persiapan Akreditasi dan Peningkatan Mutu Klinik pada Rabu (26/6/2024) di Hotel Lombok Plaza, Mataram.
Lokakarya yang akan diselenggarakan hingga 28 Juni ini menghadirkan Narasumber dari Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Pakar dan internal Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Lokakarya yang akan diselenggarakan hingga 28 Juni ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Edi Ramlan, SKM., MPH didampingi oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Nina Yulaida, SKM, M.Kes dan Kepala Seksi Akreditas dan Jaminan Kesehatan, Galuh Ummil Mukminin, S.Si, Apt, MPH dengan menghadirkan Narasumber dari Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Pakar dan internal Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dari hasil pemetaan status kelulusan akreditasi klinik pada 30 Mei 2024, dari 231 klinik di NTB, terdapat 79 (34,2%) klinik yang telah terakreditasi. Untuk distribusi tingkat kelulusan didominasi paripurna 54 (68,35%), utama 15(20%) dan madya 6 (8%). Berdasarkan capaian akreditasi klinik tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat kelulusan paripurna untuk klinik sudah baik tetapi presentasi klinik yang sudah terakreditasi masih sangat kecil.
Pelaksanaan Lokakarya ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam terkait konsep Pembinaan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Pasien di klinik, standar akreditasi klinik, pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) dan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) di klinik, dan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Program Jumat Salam atau “Jumpai Masyarakat, Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat” kembali dilanjutkan. Pada minggu ke-3 bulan Juni 2024, tepatnya pada Jumat (21 Juni 2024), Jumat Salam dilaksanakan di Desa Kemuning Wilayah Kerja Puskesmas Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat.
Dinas Kesehatan Provinsi NTB yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Nina Yulaida, SKM., M.Kes, beserta tim lakukan kunjungan sebagai rangkaian Program Jumat Salam. Turut hadir Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, Ka. Tu Puskesmas Sekongkang dan Kepala Desa Kemuning
Desa Kemuning merupakan salah satu desa yang berada di lingkar tambang PT. Amman Mineral dengan jumlah penduduk 980 jiwa dan 225 KK. Sebagian besar penduduk bekerja menjadi karyawan di PT Amman Mineral sekitar 70 %, sisanya sebagai PNS, berdagang dan wiraswasta.
Desa Kemuning mempunyai potensi sebagai desa dengan Perencanaan Desa Terbaik, selain itu Desa Kemuning juga mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya adalah desa dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) Award, Pengelola Keuangan Desa Terbaik, dan WP Desa dengan Tex Ratio terbaik.
Selain potensi yang dimiliki, Desa Kemuning juga menghadapi beberapa permasalahan terkait kesehatan seperti masih adanya kasus DBD, dan kasus stunting sebanyak 5 kasus yang semula berjumlah 11 kasus.
Namun dengan dukungan desa melalui ADD (Alokadi Dana Desa), PT. Amman Mineral dan Care Indonesia dilakukan kegiatan pelatihan kader dan masyarakat, monev kegiatan posyandu oleh desa, pembuatan Dapur Gizi untuk penanggulangan stunting. Dilakukan juga kerjasama dengan BKKBN dalam persiapan calon pengantin yang sehat agar tidak melahirkan generasi stunting.
Dinas Kesehatan Provinsi NTB bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat terus berupaya melakukan pembinaan dan edukasi melalui Puskesmas setempat untuk memastikan kasus-kasus tertangani dengan baik serta pemantauan dan pelayanan kesehatan masyarajat melalui 2 posyandu yaitu posyandu keluarga Kasih Bunda 1 dan 2 yang saat ini berjalan sangat baik.
Untuk pencegahan kasus DBD, desa setempat menjadikan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) sebagai agenda rutin desa yang anggaranya masuk dalam APBD desa, PSN ini tidak hanya dilakukan saat ada kasus DBD.