PERTEMUAN PENYELARASAN PROGRAM / KEGIATAN DALAM RANGKA PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET RPJMD

 

Pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2018 di Pendopo Gurbenur Provinsi NTB, merupakan evaluasi terhadap target RPJMD yang ditargetkan harus tuntas pada akhir tahun 2018. Pertemuan tersebut dihadiri oleh tim dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi, Akademisi Perguruan Tinggi di Provinsi NTB, serta Para Toko Agama dan Masyarakat. 

Pada pertemuan tersebut Dinas Kesehatan Provinsi selaku narasumber memaparkan program-program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dalam upaya mencapai target RPJMD. Program – Program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan banyak mendapatkan tanggapan berupa ususlan-usulan dari peserta yang hadir, untuk membentuk program yang tepat sasaran, melibatkan unsur-unsur terkait seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta merancang program trobosan untuk satu tahun kedepan demi mencapai target RPJMD yang belum terpenuhi. yaitu Menurunkan Revelensi Kurang Gizi yang terjadi di Provinsi NTB.

Langkah awal yang diusulkan adalah melakukan pendataan atau pemetaan untuk kasus Kurang Gizi di tingkat Kabupaten/Kota. sehingga didapatkan data  by name by address untuk memudahkan penanganan terhadap Kasus Kurang Gizi di Provinsi NTB.

         

 

 

 

 

 

 

Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Mataram, 15 November 2017. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya sistematis dan terencana yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Dalam mencapai tujuan mulia tersebut, maka tidaklah cukup hanya mengandalkan kerja keras saja, namun kita dituntut untuk kerja cerdas. Untuk itu, perlunya memperbanyak inovasi, sinkronisasi Pusat dan Daerah, penajaman identifikasi masalah harus bisa kita wujudkan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring evaluasi. Dengan demikian kegiatan yang kita laksanakan benar-benar mempunyai daya ungkit tinggi untuk pencapaian program pembangunan kesehatan.

Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) dilaksanakan secara rutin setiap tahun, dalam rangka membangun sinergitas provinsi dan kabupaten/kota dalam program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga. Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) yang merupakan forum koordinasi dan sinkronisasi antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan kesehatan serta sosialisasi kebijakan terbaru baik pusat maupun daerah. Rakerkesda melibatkan berbagai stake holder terkait di bidang kesehatan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan pada tanggal 12 s/d 15 November 2017 di Hotel Lombok Raya Mataram diikuti oleh 60 orang peserta dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Se-NTB, Rumah Sakit Daerah Kabupaten/Kota se-NTB serta peserta dari Provinsi yang meliputi peserta dari lintas program dan lintas sektor yaitu UPTD, RSU, RSJ, Bappeda Provinsi, Biro Kesra Setda Provinsi NTB, Serta peserta dari Kementerian Kesehatan RI.

Kegiatan selama 4 hari tersebut diikuti dengan penandatanganan MOU Sister Hospital antara Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Rumah Sakit Umum Daerah HL Manambay Sumbawa yang disaksikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI.

 
 

PERTEMUAN EVALUASI DAK BIDANG KESEHATAN

Mataram, 28 Oktober 2017. Pengalokasian DAK bidang kesehatan bukan pengalihan tanggung jawab Pemerintah Pusat dalam pembiayaan pembangunan kesehatan di daerah, tetapi bantuan kepada daerah tertentu untuk mendanai pelaksanaan kegiatan yang merupakan kewenangan dan tanggung jawab daerah ke arah pemenuhan kebutuhan khusus yaitu kebutuhan fisik sarana dan prasarana dasar yang diprioritaskan untuk meningkatkan mutu, daya jangkau dan kualitas pelayanan kesehatan.

DAK Fisik meliputi DAK pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kefarmasian. Sedangkan DAK Nonfisik meliputi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan Persalinan (Jampersal) dan Akreditasi rumah sakit dan Puskesmas.

 DAK fisik untuk pelayanan kesehatan dasar digunakan untuk pembangunan, peningkatan, perbaikan dan pengadaan sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya. DAK fisik untuk pelayanan kesehatan rujukan dimanfaatkan untuk pembangunan, peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan di RS Provinsi / Kabupaten / Kota. DAK Pelayanan kefarmasian dimanfaatkan untuk penyediaan obat dan perbekalan kesehatan bagi pelayanan kesehatan dasar serta sarana dan prasarana Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (IFK) dan Instalasi Farmasi Provinsi. Sedangkan untuk DAK nonfisik pelayanan dasar dialokasikan untuk pembiayaan Jampersal, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan akreditasi Puskesmas. Untuk DAK nonfisik pelayanan rujukan dipergunakan untuk akreditasi rumah sakit.

Dinas Kesehatanan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengadakan Pertemuan Evaluasi dan Penyearasan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2017. pada tanggal 25 s/d 27 Oktober 2017 di Hotel Grand Legi Mataram. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provisni Nusa Tenggara Barat. Adapaun tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang hasil implementasi kebijakan DAK . Mulai dari pengolahan dana, pelaksanaannya dan hambatan-hambatanya.

Kegiatan tersebut melibatkan 31 orang peserta yang terbagi atas peserta Dinas Kesehatan Kabupaten Kota serta Peserta RSUD Kabupaten Kota se NTB.