Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Persiapan Perluasan Layanan Test dan Pengobatan ODHA

Sejak Pertama kali ditemukan tahun 2001 sampai dengan tahun   2020, HIV AIDS tersebar di berbagai kabupaten/kota di Provinsi NTB. Kasus kumulatif HIV sampai dengan tahun 2020 sebanyak 1075 dan Komulatif AIDS sampai dengan Tahun 2020  sebanyak 1167 orang. ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)  yang telah mengetahui statusnya  sebesar 2.178 orang  dari target estimasi ODHA di NTB sebesar 5.972. ODHA yang  pernah memulai ART (Anti Retrroviral Therapy) 1447 sedangkan yang masih on ART hanya 905  dari 1088 ODHA yang pernah memulai ART dan yang loss to follow up 183. ODHA yang on ARV (Anti Retro Viral) virusnya tersupresi ada 7 orang dari 7 sampel yang di kirim untuk pemeriksaan Viral Load.

Terbatasnya jumlah akses layanan pengobatan serta tidak tersebarnya klinik pengobatan di semua kabupaten menimbulkan kesulitan dalam mengakses klinik pengobatan sehingga menyebabkan adanya kesenjangan antara ODHA yang ditemukan dengan yang mendapatkan ARV serta masih rendah ODHA yang masih minum ARV tapi setiap tahun belum mengetahui virusnya tersupresi.

Oleh karena itu pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan akses layanan ARV untuk menekan kesenjangan ODHA yang ditemukan, ODHA yang mengetahui status namun belum akses ARV serta evaluasi untuk pengobatan ODHA.

Menjawab berbagai tantangan ini, maka perlu penguatan upaya pencegahan dan     pengendalian HIV AIDS dan PIMS termasuk menyediakan layanan yang mampu melakukan tes dan pengobatan yang adekuat untuk setiap kasus yang ditemukan.

Terkait dengan hal tersebut diatas Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Persiapan Perluasan Layanan Test dan Pengobatan ODHA pada tanggal 27 – 28 Mei 2021 di Hotel Golden Palace Mataram.

Kegiatan yang dilaksanakan dengan secara daring antara narasumber terlatih dengan para tenaga kesehatan pengelola program di 10 kabupaten/kota diikuti oleh peserta dari Pengelola Program HIV/AIDS dan IMS, Pengelola TBC, Hepatitis dari Dinas Kesehatan 10 Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Direktur Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta, Kepala Puskesmas Kabupatan/ Kota.

Sebagai Narasumber dalam kegiatan ini adalah Subdit HIV/AIDS dan PIMS Kemenkes RI, TIM Fasilitator HIV Provinsi NTB,  Global  Fund Komponen HIV Prov.NTB  dan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS.  Dalam sambutannya beliau menyampaikan jika berbicara masalah koordinasi maka persepsi masing-masing orang harus sama, misalnya koordinasi terhadap target dan bagaimana bisa menurunkan angka HIV termasuk memutus mata rantai pandemi HIV AIDS di Indonesia yang merupakan keinginan bersama.

Selanjutnya beliau menyampaikan jika ada gab antara ODHA yang ditemukan dengan estimasi harus menjadi bagian dari koordinasi yang perlu untuk  disinkronkan dalam rangka memperkuat strategi, oleh karena itu kita harus memaksimalkan potensi semua rumah sakit yang ada juga sumber lain yang menjadi bagian dari koordinasi.  Meskipun saat ini sedang fokus pengendalian Covid-19 dan memaksimalkan vaksinasi Covid-19 namun kita tidak boleh mengabaikan program yang lainnya.

Lebih lanjut beliau mengharapkan jika  perluasan layanan Test and Treat ini dapat menekan kesenjangan antara ODHA yang ditemukan dengan estimasi dan mempermudah akses layanan kepada masyarakat. Maka data yang di Kabupaten/Kota dan di Provinsi adalah harus sama dengan koordinasi dan konsolidasi data. Terakhir beliau menyampakan agar tetap bekerja sama, jangan pernah bekerja sendiri, karena banyak potensi-potensi yang dimiliki, merangkul semua yang memiliki tujuan yang sama serta membangun kemitraan untuk mencapai tujuan program ini.

Salam Sehat dan Cerdas….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *